Kamis, November 27, 2008

MENENTUKAN KRITERIA IKLAN BAGUS ATAU JELEK

Write by Edy Chandra S.Sn (terinspirasi dari buku karya Lukman Hakim yang berjudul"Lanturan Tapi Relevan").

Perdebatan sebuah penilaian iklan pada masing-masing individu mempunyai perbedaan persepsi dari sudut pandang masing-masing. Untuk menentukan kriteria penilaian pada iklan.
Djokolelono (Creative Director Grey Advertising) dalam sebuah seminar acara Creative Circle Workshop di LOWE tahun 2002. Merumuskan prinsip penilaian iklan BAGUS adalah harus "SUPER A " yang merupakan kepanjangan dari Simple, Unexpected, Persuasive, Entertaining, Relevant, dan Acceptable.

Mari kita jabarkan:

  • SIMPLE: Berarti harus sederhana, dapat di mengerti dengan hanya sekali lihat. Pengertian di atas lebih cocok untuk peluncuran Brand/merek produk baru. Pengertian simple dapat diartikan tidak banyak elemen dan komunikatif. Komunikatif berarti mempunyai kekuatan untuk mengajak konsumennya berkomunikasi
  • UNEXPECTED: Sebuah iklan harus tidak terduga. Tidak terduga = unik dapat menempatkan diri dalam benak pikiran masyarakat. Iklan yang unexpected akan jauh lebih di ingat oleh konsumennya. Lebih di hargai dan akhirnya akan menjadi top of mind, paling tidak dalam segmentnya.
  • PERSUASIVE: Sebuah iklan harus meyakinkan. Meyakinkan = daya bujuk mempunyai pengaruh untuk membujuk orang untuk melakukan sesuai keinginan dalam iklan tersebut. Iklan yang persuasive dapat mendekatkan diri dengan brand kita dan tertarik untuk mencobanya. Iklan yang persuasivetidak hanya mampu membawa audience menyukai iklannya tetapi juga sangat mengingat dengan brand kita.
  • ENTERTAINING: Sebuah iklan harus menghibur. Menghibur tidak harus selalu lucu, tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memainkan emosi audience. Ketika emosi audience sudah terbawa maka dengan mudah bersimpati terhadap brand yang di iklankan.
  • RELEVANT: Sebuah iklan harus saling berhubungan. Iklan yang yang di sajikan dengan sangat hebat & terkadang melantur dari hal umum tetap harus saling berhubungan dengan brand produk tersebut pada akhirnya. Apapun cara penyampaian iklan kita terhadap audience tetapi perlu di ingat, segala cara tersebut hanya untuk satu tujuan yaitu brand produk tersebut
  • ACCEPTABLE: Sebuah iklan harus bisa diterima secara pribadi. Banyak iklan yang mengundang reaksi masyarakat karena dianggap melampaui nilai-nilai ketimuran. Karena keanekaragaman budaya maka iklan di Indonesia ide kreatifnya masih dibatasi oleh norma-norma masyarakat.

MENYIASATI IKLAN-IKLAN AKROBAT

Iklan AKROBAT adalah: Akohol/Minuman keras, Kondom, Rokok, dan Obat-obatan.
Iklan AKROBAT merupakan iklan yang dibatasi peng-gunaanya dalam masyarakat.



Contoh bentuk iklan rokok pada jaman terdahulu. lalu dalam perkembangannya sesuai dengan aturan pemerintah maka:
  1. Iklan rokok secara tegas melarang memperlihatkan produk rokok dan asap rokok justru mengguntungkan dan membebaskan pembuat iklan dari mandatori-mandatori konservatif yang sering di perintahkan klien
  2. Ide mereka dapat melanglang buana dengan hanya mengambil salah satu atribut dari brand tersebut yang dianggap paling pantas untuk menjadi landasan kreatifnya.



AKIBAT DARI ATURAN TERSEBUT

Iklan-iklan rokok menjadi lebih menonjol dibandingkan dengan iklan-iklan kategori produk lainnya. Bagaimana menyiasatinya ? Tidak perlu di siasati, para art director harus bersyukur atas hal tersebut.


ATURAN IKLAN PHARMACEUTICAL(kondom dan obat-obatan)

  1. Sangat menyulitkan biro iklan. Karena di samping ada kata-kata dan visual yang tidak boleh digunakan, ada juga kata-kata yang justru harus di cantumkan.
  2. Pihak POM sering menghakimi sebuah iklan dengan standar yang tidak seragam. Sampai sekarang masih banyak kebinggungan yang di alami praktisi periklanan tentang iklan yang melanggar dan mana yang tidak melanggar.
AKIBAT DARI ATURAN TERSEBUT

Iklan-iklan obat-obatan /multivitamin dan sejenisnya menjadi paritas(berbeda merek tetapi kandungan produknya pada dasarnya sama) satu sama lain. Iklan kondom untungnya masih berpeluang untuk tetap kreatif.

Mungkin karena produk ini tidak berbahaya seperti menelan obat, sehingga penjaranya tidak terlalu ketat seperti iklan obat.

BAGAIMANA MENYIASATI ATURAN TERSEBUT ?


Perlu dipikirkan untuk melakukan pendekatan fun seperti iklan rokok atau iklan consumer goods.
Perlu pengertian klien bahwa produk serius tidak harus selalu memakai pendekatan serius.


IKLAN AKOHOL

Iklan jenis ini sangat di larang di publikasikan di media electronik dan sebagian media terkemuka (Above The Line). Padahal Iklan alkohol sangat inspiring bagi pembuat iklan. Itulah sebabnya iklan-iklan produk alkohol umumnya sangat kreatif.

AKIBAT DARI ATURAN TERSEBUT

Karena tidak boleh beriklan di Above The Line, jadinya tidak banyak iklan alkohol yang bisa kita lihat.

BAGAIMANA MENYIASATI ATURAN TERSEBUT ?



Tidak ada ide sama sekali selain bergerilya di Below The Line dan Event.



Gambar dan foto hanya digunakan sebagai media pembelajaran saja bukan media komersil.

Rabu, November 26, 2008

PERIKLANAN DALAM HUMAS


Advertising/periklanan adalah alat yang digunakan dalam kegiatan PR, termasuk diantaranya pembelian ruang/tempat dan waktu pada surat kabar, majalah, radio, televise, dan internet untuk menyampaikan informasi produk kepada target audiences. kegiatan advertising diantaranya adalah direct response (iklan melalui pos) dan sales promotion.

Perbedaan antara advertising dan publisitas adalah kegiatan publisitas tidak perlu membeli tempat dan waktu agar bisa masuk kedalam berita dan media entertainment.

Para praktisi humas menggunakan periklanan ketika mereka ingin mengontrol pesan yang dikirim, termasuk kapan dan dimana pesan disampaikan. Sebaliknya, kegiatan publisitas dan banyak teknik kegiatan humas cenderung untuk merayu konsumen daripada menginformasikan fungsi produk mereka, sehingga mereka menolak pesan yang disampaikan.


Beberapa Tipe Periklanan Dalam Humas



Periklanan humas memiliki beberapa bentuk yaitu,

Institutional Advertising:
adalah memperkenalkan organisasi atau mengumumkan indentitas baru dari suatu perusahaan pada target audiences.

Tujuannya adalah untuk menarik investor, meningkatkan reputasi perusahaan atau menarik simpati masyarakat dengan cara melibatkan perusahaan didalam kegiatan masyarakat.


PERTAMINA sebagai perusahaan milik negara berusaha merubah citra institusinya yang buruk  melalui program iklan “PERTAMINA ON THE MOVE”.


Financial Advertising: digunakan oleh perusahaan besar untuk menunjukkan perkembangan baru kondisi keuangan perusahaan pada masyarakat.



Misalnya pihak Securities underwriters (penjamin emisi) bursa efek (adalah pihak yang menjual saham perusahaan di bursa efek) yang setiap saat mengumumkan kepada masyarakat, ketika saham baru ditawarkan oleh perusahaan kepada investor. Keikutsertaan perusahaan di bursa efek tidak selamanya mencari dana masyarakat tetapi bertujuan untuk meningkatkan reputasinya dimasyarakat dengan memperlihatkan kondisi keuangan tahunan melalui media massa.

Tujuan dari Financial Advertising yang lain adalah untuk menciptakan kondisi beli dan jual oleh pemegang saham.


Issues Advertising: adalah kegiatan periklanan yang digunakan oleh sebuah atau beberapa organisasi untuk memperlihatkan pada masyarakat tentang masalah-masalah sosial didalam masyarakat serta penanggulangannya.


Gordon Campell sebagai calon kandidat dalam pemilu 2009 pemerintahan kanada meng-agendakan kampanye wajib tutup mulut terhadap masyarakat situasi isu-isu politik yang berhubungan dengan pemerintahan dan status dirinya.


Komunitas Sosial dia Amerika dalam hal perdamaian “Anti-Defamation League” mengiklankan bentuk penyuluhan kepada masyarakat KOSOVO agar mulai belajar untuk menghindari kebencian dalam bentuk apapun.


Penanggulangan terhadap para pecandu narkoba oleh para LSM dalam kampanye-kampanye mereka merupakan suatu pernyataan bahwa masalah  narkoba merupakan masalah yang serius san butuh penangan oleh berbagai pihak.


Advocacy Advertising: adalah iklan yang digunakan untuk meningkatkan frekuensi didalam mempengaruhi pendapat masyarakat melalui kegiatan diskusi publik.



Stasiun televisi swasta Metro TV merupakan sebuah saluran televisi yang mengutamakan penyiaran acara-cara terkini seputar berita-berita penting dalam programnya salah satu kategori acaranya adalah berupa acara dialog publik yang termasuk advocacy advertising.



Political Advertising: adalah advertising yang digunakan oleh calon politisi untuk mendapatkan banyak dukungan organisasi masyarakat. Dukungan organisasi tidak hanya dalam bentuk uang tapi dukungan moril untuk meningkatkan image calon politisi di mata masyarakat.


Salah satu contoh yang mudah dalam melihat political advertising adalah iklan calon gubernur Jakarta, Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung oleh mayoritas partai termasuk PDI perjuangan.



Crisis Advertising: adalah kegiatan periklanan yang melibatkan print ads atau media massa untuk menyampaikan informasi dari perusahaan kepada masyarakat mengenai masalah yang terdapat dalam masyarakat dan penanggulangan masalah tersebut oleh perusahaan.


Poster kampanye iklan yang dibuat oleh pemerintah daerah colombia USA dalam kampanye penanganan masalah kebakaran hutan yang kerap kali terjadi disana.



Event Advertising: adalah suatu kegiatan advertising untuk mempromosikan kegiatan organisasi LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) melalui acara-acara tertentu dengan mengundang masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan social. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyampaikan kegiatan dari organisasi dan menggalang dana dan dukungan partisipasi dari masyarakat.


Poster Iklan donor darah yang diselengarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNDIP merupakan contoh Event Advertising.



Public Service Announcement: adalah penyampaian informasi social melalui billboard atau bentuk lain dari non media massa (koran, majalah, dan TV). Yang membiayai kegiatan publikasi ini adalah perusahaan media iklan. Tujuan penyampaian informasi social kepada masyarakat adalah untuk membantu program pemerintah dalam menciptakan kehidupan social yang lebih baik.



Contoh: Dengan Membayar Pajak, Anda Telah Ikut Membangun Kota Jakarta.


Public Service Advertising: berbeda dengan bentuk iklan traditional. Iklan tradisional menginformasikan/menjelaskan produk barang dan jasa secara langsung kepada masyarakat. sedangkan perusahaan yang melakukan Public Service Advertising, tidak hanya menjelaskan produk barang dan jasa tetapi untuk menginformasikan kegiatan perusahaan yang dapat meningkatkan reputasi mereka.
Kegiatan Public Service Advertising bisa pula disamakan dengan CSR ( Corporate Social Responsibility) .
Menurut Philip Kotler, kegiatan CSR yang berhasil akan memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Keuntungan tersebut antara lain adalah lebih mudahnya akuisisi customer dan pasar (peluang) baru, kenaikan penjualan, terbentuknya identitas brand yang baik.


PT UNILEVER dengan produk Sabun Lifeboy mengadakan iklan public service dengan slogan berbagi sehat.



Advertising Messages

Efektif advertising messages terfokus hanya pada satu topic dan menjelaskan produk secara langsung. Pada dasarnya untuk menciptakan efektif advertising, pembuat advertising harus mampu mengembangkan ide utama dalam bentuk informasi yang lebih detail untuk menciptakan konstruksi dari bentuk pesan kreatif yang akan disampaikan kepada target audiences.

Pembuat iklan harus menentukan pilihan dari salah satu bentuk pesan langsung (direct messages atau information) atau tidak langsung (indirect messages atau transformation) untuk disampaikan kepada masyarakat.

Direct messages adalah informasi yang menjelaskan mengenai fungsi dari produk yang ditawarkan,baik dalam bentuk tulisan maupun gambar.
sedangkan indirect messages adalah bentuk penyampaian pesan suatu produk kepada target audiences tetapi tidak menjelaskan fungsi dari produk melainkan menciptakan imaginasi atau gambaran lain bagi target audiences-nya.

Jenis creative advertising yang bisa membuat efektif advertising adalah menggunakan variable yang bersifat rasional atau emotional. Bentuk rational advertising menggunakan argumentasi, bukti, dan data untuk meyakinkan target audiences untuk membeli produk tersebut.

Bentuk advertising seperti ini, ditujukan untuk konsumen yang memerlukan bukti nyata dari suatu produk, sehingga mereka mau mendengarkan argumentasi secara detail dari iklan tersebut.
Sedangkan iklan yang menggunakan pendekatan emotional, menjelaskan produknya dengan menggunakan pendekatan yg dapat membuat target audiences tertarik untuk melihat iklan karena bentuk penyampaiannya yang mempengaruhi emosi/psikologi mereka, walaupun penjelasan produknya tidak disampaikan secara langsung (contoh iklan BMW, yang lebih menunjukkan images, daripada fungsi kendaraan).


Advertising Format

Iklan yang efektif melalui media cetak adalah design (bentuk, warna, dan gambar) dari iklan yg dapat diterima baik dari segi aturan dan norma yang terdapat didalam masyarakat.
Dalam iklan media cetak, menuliskan pesan utama dengan bentuk tulisan yang besar serta men-design-nya agar dapat memberikan perhatian bagi target audiences. Sedangkan penjelasan tambahan (overlines), seperti data dan fakta, digunakan untuk menjelaskan pesan utama yang singkat.


Contoh: Iklan Simpati dengan pesan utamanya memiliki harga yang lebih murah, sedangkan penjelasan tambahannya dapat dilihat melalui website. Bentuk iklan seperti ini, biasanya sudah diatur oleh pemerintah agar bentuk informasi singkat tidak memberikan informasi yang salah untuk masyarakat.

Pada dasarnya, iklan melalui media cetak yang dapat mempengaruhi (effective) target audiencenya adalah yang mampu memberikan informasi yang cukup dan memberikan insentif seperti bentuk kupon atau sampel produk untuk menjelaskan produknya pada media cetak.

Untuk media cetak seperti majalah dan Koran, kedua media tersebut memiliki standar untuk penempatan iklan yang dikenal sebagai Standar Advertising Unit (SAU). Jika sebuah iklan sudah memenuhi seperempat dari total luas halaman majalah dan Koran, iklan tersebut sudah masuk dalam kategori iklan besar.


Iklan yang memuat satu lembar atau sebagian dari sebuah halaman majalah dan koran adalah format yang umum digunakan oleh produsen. bentuk format iklan media cetak yang lain adalah iklan produk yang menguasai beberapa halaman dari sebuah majalah atau Koran. Iklan yang menggunakan luas halaman kecil dari majalah, terkadang tidak mampu memberikan efek atau pengaruh pada konsumen. Sedangkan diukur dari segi biaya, iklan dalam ukuran kecil justru lebih mahal jika dibandingkan dengan ukuran besar karena iklan ukuran kecil diukur biayanya dalam inchi.

Iklan melalui media siaran (broadcast) seperti radio dan tv, lebih singkat dalam penyampaian pesannya karena biaya yang mahal. Sehingga pesan produk yang disampaikan melalui media tv harus singkat, padat dan jelas untuk dimengerti oleh konsumen dalam waktu tayang selama 10, 30 atau 60 detik.

Strategi yang tepat dalam penyampaian iklan melalui media ini adalah dengan selalu mengulangi pesan utama dengan jelas, melibatkan target audiences atau interactive (contoh: Quiz interactive), dan meminta target audiences untuk segera membeli produk mereka (contoh: “Beli sekarang, jumlah produk terbatas” ). Kelebihan yang dimiliki iklan melalui media siaran adalah dapat menambahkan media lain yang dapat mendukung penyampaian pesan, seperti bunyi dan music yang familiar terdengar oleh target audiences.

Strategi Iklan yang efektif melalui radio dan televise adalah sebagai berikut. Melalui radio dan tv, inti dari pesan harus diucapkan berulang kali (kurang lebih 800 kali) sehingga dapat mempengaruhi konsumen

Saat ini advertising melalui internet mulai popular. Melalui media ini, pesan komersial bisa disampaikan melalui website dari pihak ketiga, seperti search engine (Google), media sites(kompas.com), dan media internet yang menyediakan informasi/topik khusus, dimana iklan dapat ditempatkan. Ada beberapa jenis iklan internet seperti banner,dan popup.


Advertising Media Planning (Perencanaan Media Iklan)

Banyak iklan yang harus membeli waktu dan ruang untuk mendistribusikan informasinya kepada masyarakat.
Media yang digunakan diantaranya adalah Koran dan televisi. tetapi, masih banyak iklan yang hanya membuang uang tanpa hasil yang signifikan karena penyampaian informasi yang hanya menciptakan opini dalam masyarakat dan luasnya target audiences yang ingin dicapai.

Untuk membuat sebuah iklan efektif sebaiknya selalu mengikuti prinsip dasar advertising, yaitu menjelaskan dengan baik produk yang ditawarkan pada target audiences. Dengan membuat iklan yang tepat tentu saja tidak membuang biaya yang dikeluarkan oleh produsen.

Cumulative exposures(jumlah perhatian) adalah total jumlah click (internet) dan respond/tanggapan/perhatian (TV dan radio) dari konsumen pada iklan yang dibuat.

Rating points adalah pengukuran untuk melihat persentase nilai sebenarnya dari iklan (melalui TV, RADIO,INTERNET dan Koran) yang mampu mempengaruhi konsumen.
Sedangkan nilai dari Gross Rating Points (GRP) adalah total persentasi dari efektif iklan yang diperlihatkan melalui satu media atau beberapa media. Melalui GRP, pengusaha dapat melihat tingkat keefektifan uang yang diinvestasikan pada iklan, untuk mempengaruhi konsumen.

Semakin tinggi persentase dari GRP maka semakin besar pengaruh dari iklan melalui satu media terhadap target audiences. Melalui GRP, pengusaha bisa menentukan apakah mereka tetap menggunakan media, iklan yang ada dan perlu meningkatkatkan pesan frequency yang disampaikan kepada masyarakat atau pengusaha perlu bertindak sebaliknya. GRP tidak hanya menggambarkan tingkat keefektifan dari sebuah iklan tapi bisa memperlihatkan media terbaik yang mampu mempengaruhi target audiences. Dengan keterbatasan dana yang ada, seorang pengambil keputusan dapat menentukan media terbaik untuk iklannya berdasarkan besarnya nilai GRP tahun sebelumnya.


Satu hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan periklanan adalah waktu.
Bayak perusahaan iklan yang menitik beratkan penyampaian pesan yang berkesinambungan dalam satu hari, mingguan atau bulanan .
Seringnya iklan muncul melalui media, maka semakin besar kemungkinan pesan sampai dan mempengaruhi konsumen. Tetapi, Semakin banyak waktu yang digunakan dalam kegiatan periklanan maka dana yang digunakan semakin besar.

Untuk mengurangi besarnya biaya advertising, pengusaha harus menentukan kapan iklan perlu disampaikan pada target audiences. Pengusaha perlu menentukan kapan sebuah iklan perlu disampaikan sesering mungkin dalam bulan tertentu dan kapan iklan tidak terlalu sering atau dihentikan untuk disampaikan kepada konsumen pada bulan yang lain.

Penentuan waktu ditentukan oleh kapan sebuah produk akan atau sudah sampai di masyarakat. Pada pengusaha, lembaga social, dan kandidat partai politik yang memiliki dana yang terbatas, mereka lebih memilih untuk menyampaikan iklan pada masyarakat disaat produk akan masuk ke masyarakat.

CPM (cost per thousand) adalah suatu pengukuran untuk membandingkan biaya yang digunakan pada satu atau lebih media komunikasi. Rumus CPM adalah pembagian antara biaya yang dikeluarkan untuk sebuah iklan pada suatu media dengan jumlah target audiences, kemudian dikalikan dengan 1000. Hasil dari formula tersebut adalah biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk iklan. Di saat pengusaha menggunakan media iklan lebih dari satu, maka pengusaha tersebut dapat membandingkan antara nilai CPM yang satu dengan yang lain, dimana nilai CPM terkecil memiliki biaya yang paling efisien.


Advertising Equivalency berkaitan dengan perbandingan perhitungan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada penggunaan media berbeda dalam menyampaikan iklan kepada target customer, dimana perusahaan akan memilih biaya media advertising terkecil. Sebagai contoh, perusahaan menggunakan media koran dan TV untuk iklannya. Pada koran, perhitungan biaya dihitung berdasarkan luas yang digunakan dalam satu halaman.

Jika biaya per inchi adalah $200, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya sebesar $1000 untuk penggunaan 5 inchi. Apabila perusahaan menggunakan media TV , perusahaan akan membeli waktu tayang untuk iklannya. Jika biaya advertising per 30detik adalah $10.000, maka perusahaan akan memilih media Koran untuk mengiklankan produknya.

Banyak perusahaan menggunakan strategi advertising equivalency dalam menentukan media yang akan digunakan karena keterbatasan dana.

Dalam pemilihan media iklan, tidak selamanya dinilai dari harga tetapi pengalaman perusahaan dalam penggunaan media. Dari pengalaman ini, perusahaan dapat menilai media yang paling efektif dalam penyampaian pesan. Jika ternyata media yang termahal lebih efektif dibandingkan media yang murah tentu saja perusahaan akan memilih media yang mahal. Semakin efektif suatu media dalam menyampaikan iklan, maka media tersebut akan dipilih oleh produsen. Pada intinya, masing2 media mempunyai kelebihan dan kelemahan dalam penyampaian pesan.


Daftar Pustaka


Argenti, Paul A. (2002). Corporate advertising: Why andhow companies use it. In The power of corporate

communication: Crafting the voice and image of your

business (pp. 105–138). New York: McGraw-Hill.

Roman, K., & Mass, J. (with Nisenholtz, M.). (2003). How toadvertise (3rd ed.). New York: St. Martin’s Press.

Sethi, S. P. (1977). Advocacy advertising and large corporations:Social conflict, big business image, the new media and public policy. Lexington, MA: Lexington Books.

Sissors, Jack Z., & Baron, Roger B. (2002). Advertising mediaplanning (6th ed.). Chicago: McGraw-Hill.

Wells, W., Burnett, J., & Moriarty, S. (2002). Advertising principles and practice (6th ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall



Gambar dan foto hanya digunakan sebagai media pembelajaran saja bukan sebagai media komersil.

PENGERTIAN-UNSUR PENUNJANG DAN STRATEGI MEREK

Write by Edy Chandar S.Sn

Pengenalan sebuah brand/merek dapat kita tinjau salah satunya melalui definisi 
seorang ahli pemasaran yaitu Philip Kotler. Menurut beliau definisi brand adalah:

"Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang / jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing".

Perlu kita ketahui juga terdapat 6 pengertian mengenai brand/merk, yaitu:

  • Bentuk Atribut: Merek meningkatkan pada atribut-atribut tertentu. Mercedez menyatakan sesuatu yang mahal, dibuat dengan baik, terancang dengan baik, tahan lama, bergengsi tinggi dsb.
  • Mendapatkan Manfaat: Pelanggan tidak membeli atribut tetapi manfaat. Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional / emosional.(mobil ini membuat saya bergengsi & di hargai).
  • Nilai: Merek juga menyatakan suatu tentang nilai produsen. Jadi Mercedez berarti berkinerja tinggi, aman, bergengsi dan sebagainya.

  • Budaya: Merek juga mewakili budaya tertentu, yakni terorganisasi, efisien & berkualitas merupakan budaya Jerman.
  • Kepribadian: Merek juga mencerminkan kepribadian tertentu. Kadang merek mengambil sebuah kepribadian seseorang.
  • Pemakai: Merek juga menunjukan konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Pemakai Mercedez, misalnya diasosiasikan dengan seorang presiden direktur.


STRATEGI KUAT MEMBANGUN BRAND / MERK

Menurut Denise Barnwell seorang penulis buku “How To Be Distinctive And Remarkable In What You Do And How You Do It”.
Ada lima langkah strategi dalam membangun merek pribadi yang kuat, yaitu:
  1. Temukan target anda. Tidak semua pelanggan cocok dengan kriteria target Anda. Sebuah kesalahan besar ketika Anda tidak membuat rincian mengenai gambaran target seperti apa kriteria pelanggan Anda. Temukan segera pelanggan yang sesuai dengan target tujuan Anda.
  2. Kenali persaingan Anda yang sebenarnya. Tidak perduli dengan siapa Anda bersaing pastikan Anda menentukan pembeli akan membeli dari Anda karena produk Anda sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
  3. Temukan point perbedaan Anda. Hanya sebuah dongeng belaka yang bercerita tentang marketing yang hebat adalah ketika merek Anda menjadi unik. Anda tidak perlu menjadi unik. Tetapi Anda hanya perlu tampil beda melawan dunia persaingan dan gambaran diri produk kita menempel pada target Anda. Kenali salah satu dari tiga unsur point Anda yang berbeda dan tunjukan kepada pada target Anda.
  4. Ciptakan rencana merek pribadi Anda. Dalam Pemasaran. Bawa merek pribadi Anda dalam hidup dengan cara bagaimana mengkomunikasikan secara verbal, dalam tulisan dan gambaran umum.
  5. Tulislah pernyataan merek pribadi Anda. Strategi ini akan menarik bersama-sama yang merupakan akibat 3 langkah berikut. Tulislah satu paragraf dari tiga pernyataan bahwa:
    (1) Gambarkanlah target pelanggan Anda dan apa yang mereka inginkan,
    (2) Pertandingan Anda yang sebenarnya merupakan figur referensi dan,
    (3) Point Anda adalah berbeda.
    Pernyataan ini akan menjadi identitas merek pribadi Anda.
    Hal ini akan menjadi sebuah catatan pribadi Anda bukan suatu hal
    yang harus Anda katakan kepada siapa saja.
8 pertanyaan penting dalam membentuk nama merek yang berkualitas Menurut Kaye Marks, ahli periklanan Amerika dalam membangun sebuah merek pribadi, yaitu:
  1. Bentuk bisnis seperti apakah yang Anda miliki sekarang? Apakah Anda punya tempat di benak masyarakat?
  2. Seperti apakah produk dan pelayanan Anda?
  3. Berapa lama Anda sudah beroperasi untuk menghasilkan produk ini?
  4. Apakah Anda mempunyai pesaing? Jika ya siapakah mereka?
  5. Siapakah target market Anda?
  6. Bagaimana target klien melihat Anda? Seperti apakah bisnis yang Anda lakukan saat ini?
  7. Apakah tujuan dan cita-cita produk Anda?
  8. Apakah Anda selalu intensif bergabung dalam kelompok target market Anda?

Tips untuk pembuatan brand image atau minimal untuk pembuatan logo/brand perusahaan:
  1. Tentukan target pelanggan, yang berarti mengetahui demografisnya (usia, jenis kelamin, lokasi tempat tinggal, pola dan kemampuan konsumsi).
  2. Tentukan aspek-aspek unggulan dari bisnis yang hendak disampaikan pada citra perusahaan.
  3. Salah satu tips shortcut untuk memudahkan pengembangan brand imageini juga dapat dengan mengamati brand dari pesaing, ataupun brand yang telah berkembang baik dengan jenis produk dan konsep yang mirip dengan usaha yang hendak dibina, dari sana dapat dikembangkan/ditambahkan detail baru agar merk Anda menjadi lebih unik.
  4. Merk tidak selalu harus rumit dan canggih, bila Anda perhatikan, banyak merk dari produk/perusahaan yang telah dikenal, menggunakan gaya eksekusi merk-nya yang sangat sederhana hingga berunsur retro/vintage (beberapa bahkan menerapkan 'hand sketch style') untuk menekankan bahwa perusahaan menggunakan bahan baku dan proses alami yang turun temurun, yang pada gilirannya akan meningkatkan loyalitas konsumen.
  5. Bila Anda tidak menguasai design grafis, dapat meminta bantuan rekan atau designer. Jangan lupa menyampaikan konsep apa yang ingin ditekankan, atau berikan beberapa contoh referensi merk acuan, jadi janganlah membiarkan designer yang menentukan aspek-aspek yang sebenarnya bisa menjadi keunggulan kompetitif Anda.
  6. Bila setelah sekian waktu, terjadi beberapa perubahan dalam usaha, misalnya perubahan produk utama ataupun skala usaha, bukan tidak mungkin merk dapat diubah atau dirancang ulang demi menyesuaikan dengan perubahan yang telah terjadi.

Sebuah merk atau brand image baik disadari maupun tidak, akan dapat menjadi identitas dan cerminan dari visi, kesungguhan, standar kualitas, pelayanan dan komitmen dari pelaku usaha atau pemiliknya, sehingga akan sangat baik bila Anda merencanakannya secara cermat.


Unsur Dasar Penunjang Merek /Brand

  • Pemilihan Warna: Bila kita perhatikan, maka begitu banyak merk yang menonjol di pasaran ternyata dibuat dengan warna dengan hanya pilihan warna dasar dan dengan jumlah atau variasi warna yang minim. Dengan pilihan warna yang minim, maka akan lebih mudah untuk mengaitkan pilihan warna dengan aspek emosi pemirsanya. Sebagaimana kita ketahui,sebuah Brand / Logo akan mulai berfungsi pada kesan pertama dari pemirsanya, maka dari itu pemilihan warna dasar akan berfungsi efektif mulai dari pertama kali diperkenalkan pada pemirsa.

  • Bentuk dan Jenis Huruf:Bentuk juga merupakan komponen yang krusial dalam penyusunan logo sebagai identitas produk, bentuk dan jenis huruf yang tepat akan dapat lebih mudah diingat oleh konsumen.
  • Nama yang Baik: Pemilihan nama merupakan hal pokok bagi setiap brand. Pemilihan nama perlu juga mempertimbangkan target jangka panjang dari sebuah usaha, bukan tidak mungkin sebuah bisnis dibuat untuk dikembangkan dengan metode waralaba di kemudian hari, atau juga mencoba penetrasi internasional, sehingga nama yang mudah diucapkan dan dikenali (recognized) akan lebih menguntungkan pada perkembangan usaha di tahap selanjutnya.

Pemilihan nama tidaklah juga selalu harus didasarkan sumber yang relevan atau berkaitan dengan produk, sebagai contoh,


nama Starbucks, didapatkan dari nama sebuah perahu yang jelas-jelas tidak berhubungan dengan produk kopi.


Penggunaan initial atau singkatan tertentu bisa juga menjadi inspirasi, dimana terkadang initial ini akan menjadi pertanyaan bagi konsumennya, sehingga saat mengetahui arti dari initial tersebut, maka nama brand akan melekat lebih permanen di benak konsumen, mari kita ambil contoh,



J.co Donut, banyak orang yang sebelumnya tidak tahu dan setelah mendapat informasi bahwa pemiliknya adalah Johnny Andrean (initial J), maka ide tersebut akan melekat dengan kuat.




Bagaimana dengan Rotiboy? Sang founder yaitu Hiro Tan memang sejak kanak-kanak menyukai penganan kue, sehingga dengan logonya tersebut ia mencoba mendisposisikan dirinya ke dalam merk, dan memang berhasil diterima masyarakat luas, dengan citra kepolosan dan sukacita dari seorang pecinta bakery yang dituangkan dalam sebuah logo pria dengan topi chef.


Gambar dan Foto digunakan hanya sebatas media pembelajaran saja bukan untuk komersil.

DASAR-DASAR BRANDING

Write By Edy Chandra S.Sn

Brand atau diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Merk, merupakan sebuah nama dari sebuah produk maupun jasa termasuk jati diri kita sebagai manusia.

Anda adalah sebuah “Brand” = “Image” =“Reputasi” dari pribadi anda.

Brand juga bisa mengidentifikasi sebuah organisasi ataupun badan usaha (corporate). Jika di tinjau dalam promosi sebuah produk dalam periklanan, maka Branding merupakan bentuk dan cara  penjualan awal bagi suatu produk yang baru lahir  kepada konsumen.
Penjualan disini bisa dimulai dalam pengenalan kepada konsumen dengan berbagai cara (promosi, publisitas atau iklan).

Brand tak lebih dari sebuah kata di benak konsumen. Sebuah kata yang secara tidak langsung memberikan gambaran sebuah produk. Jika tinjau dari pandangan pemasaran, inti dari proses pemasaran adalah membangun merek dibenak konsumen.

Sebuah nama yang ada dalam benak konsumen akan menjadi kekuatan sebuah merek jika  kemampuannya dapat mempengaruhi perilaku pembelian pada konsumen.

Namun nama merek yang terdapat di kemasan produk tidaklah sama dengan nama merk yang tertera di benak konsumen. Nama merek pada pikiran setiap konsumen berbeda-beda, dikarenakan setiap orang mempunyai sifat persepsi yang berbeda dalam menanggapi suatu obyek yang sama.

Di era multimedia ini penguasaan suatu produk lebih kuat dihasilkan dari “Brand” dibandingkan sales/penjual itu sendiri. Karena aktivitas selling/menjual tercakup di dalam merk.


Contoh : dahulu penjualan mobil bekas yang mengandalkan ketrampilan bicara penjualnya. Namun sekarang tenaga penjual dengan cara tersebut sudah mulai tergantikan dengan nama merk Nasional(misalnya:nama Pusat Penjualan Mobil 88).

Pergeseran dari cara selling ke buying dipercepat dengan semakin aktifnya merk bermunculan dan saling menjatuhkan satu dengan lainnya.



Merk sebuah bentuk usaha waralaba unit penjualan sangat besar "Carefour" merupakan bentuk merek yang muncul ke permukaan persaingan pasar swalayan dan berhasil mengalahkan para pesaingnya.


Brand Global

Merupakan sebuah merek produk yang dapat menjangkau sampai keluar wilayah negara. Meliputi jangkauan geografis yang luas dan tersedia dalam jumlah besar pada setiap negara.
Brand Global mempunyai jaringan network yang sangat baik pada setiap unit negara sehingga dapat menghasilkan sebuah kesamaan kosnep dalam berbagai hal, salah satunya promosi produk.




Shelly Lazarus, merupakan seorang CEO dari badan periklanan Olgilvy 

mengemukakan teorinya bahwa menurut beliau:

"When I talk about brand, I’m n’t talk about packages. I’mn’t just talking about fast moving consumer goods…We’re much beyond that now".

atau bisa diartikan

"Ketika kita membicarakan brand, kita tidak membicarakan tentang kemasan, tidak juga membicarakan tentang kecepatan kemunculan barang-barang tersebut, tetapi lebih banyak diluar hal-hal tersebut".


Ada hal lain yang perlu anda ketahui yaitu bahwa "Pelayanan" adalah "Brand". Sebuah perushaan yang menjual atau memberikan jasa pelayanan yang dapat memuaskan konsumen dapat pula menjadi sebuah brand/merek.
Sewaktu saya menyebutkan  nama-nama dan menceritakan kepada anda, tentang  produk baru atau layanan, anda langsung mengetahui dan mebayangkan  produk atau layanan seperti apa yang saya ceritakan.



American Express adalah perusahaan jasa kartu kredit menjadikannya sebuah brand yang membangun di dalam keamanan, pengenalan dan pelayanan kepad amasyarakat luas


Entertainment dan media pun telah telah menjadi sebuah merek/brand seperti misalnya BBC dan CNN diperkenalkan di dunia dalam sajian pelayanan berita dunia terkini.

Bukan hanya perusahaan yang fokus pada berbagai merek, bahkan unsur manusia dapat dijadikan sebuah bentuk merek.



Sosok Michael Jordan merupakan bentuk image dari produk-produk sepatu olah raga basket merek NIKE.


Tantangan Komunikasi

Brand harus dikomunikasikan dan difokuskan pada:

  • Konsistensi Presentasi :Brand dan cara perusahan menampilkan melalui strategi dari elemen-elemen; gaya, tone, logo, identitas, dan nama integritas dalam keseluruhan komunikasi yang seharusnya konsisten seluruhnya.

  • Internal Komunikasi: Strategi Komunikasi dan pesan sebaiknya diberitahukan kepada karyawan perusahaan pada semua tingkatan dari organisasi karena karyawan tersebut merupakan kepanjangan suara dari perusahaan.

  • Support Pasar: Perusahan sebaiknya menyediakan pendukung komunikasi untuk pasar lokal dan memasukkan kebutuhan produk dalam strategi bisnis, organisasi, dan keahlian mengkomunikasikan.

  • Efisiensi: Setiap perusahaan ingin meraih uang lebih dalam komunikasi mereka, dengan cara lebih berhati-hati menentukan target audience, mengelola sumber-sumber merencanakan budget dan control, memelihara kemampuan setiap komunikasi personel.


Sepuluh Kunci Menciptakan Brand Yang Kuat


  • Coherency: Temukan janji, pikirkan apa yang akan dijual kepada pelanggan, bukan hanya produk

  •  Consistency: Tempatkan produk dalam suatu pandangan yang terus menerus, branding membutuhkan latihan dan kebijakan yang memungkinkan diperhatikan oleh audience (terus menerus)

  • Credibility: Bangun kredibilitas perusahaan anda, brand yang kuat hanya dapat dibangun dari fondasi yang kuat.

  • Integration: Bariskan organisasi, untuk mensuport arti “konsistensi” brand dalam setiap cara interaksi dengan audience.

  • Differensiation: Mempunyai nilai beda dengan yang lain (unique).

  • Risk: Berani untuk tampil beda, kesuksesan dituntun oleh bagaimana mengkalkulasikan kesempatan mengikuti visi.

  • Support: Investasikan brand, kesinambungan dengan kritik, reputasi manajemen berlangsung lambat dan proses yang komulatif merupakan modal utama.

  • Focus: Arahkan brand/merek  kearah kritik dari audience.

  • Relevance (keterkaitan): Evaluasi brand/merk, temukan strategi.

  • Leadership: Berikan sesorang untuk bertanggung jawab terhadap brand (Branding leader=Manager Branding).


Foto dan gambar digunakan hanya sebatas sebagai media pembejaran bukan untuk komersil.








Sabtu, November 22, 2008

BEBERAPA PANDANGAN MENGENAI IKLAN


Write By Edy Chandra S.Sn

Topik ini akan membahas mengenai beberapa tanggapan para pakar periklanan mengenai pengaruh iklan dalam kehidupan bermasyarakat.

Mereka akan memberikan tanggapan mengenai proses menempatkan iklan dalam pikiran target audience dan pengaruh iklan dalam pola konsumsi masyarakat.

Sebelumnya para pakar ini akan dikelompokkan menjadi empat sector:
  1. Sector Passive Individual (LearningTheories, Psycho Dynamic Theory, Information Processing, Psycho Linguistics).
  2. Sector Passive Social /Cultural Groups(Critical Theory, Structuralism, Postmodernism, dan Anthropology).
  3. Sector Active Individuals.
  4. Sektor Active Social /Cultural Group.
Dalam pembagiannya maka kita akan menelusuri lebih detail lagi satu persatu teori tersebut.


Sector 1 Passive Individual

Pada sector ini, para pakar yang menganut aliran LearningTheories dan Psycho-Dynamic Theories, memberikan penjelasan bagaimana iklan dapat memberikan dampak pada target audiencenya( how advertising works). Pada sector ini diasumsikan jika konsumen menerima iklan sebagai pengambil keputusan untuk membeli barang atau jasa.

Learning Theories

Adalah para ilmuwan dari aliran classical dan pavlovian. Aliran ini percaya bahwa iklan dapat mempengaruhi konsumen jika iklan tersebut sering muncul di media massa. Mengingat biaya untuk advertising mahal, Teknik ini lebih tepat digunakan oleh perusahaan, untuk produk yang baru muncul di masyarakat.

Dengan sering munculnya iklan produk tersebut mampu membuat target konsumen untuk mengingatnya. Teknik ini juga dapat digunakan untuk produk yang sudah dikenal masyarakat. Tujuan perusahaan terus mengiklankan produknya kembali, walaupun sudah dikenal masyarakat adalah untuk membuattarget konsumen terus mengingat produk tersebut (Brand Recall).

Tentu saja perusahaan yang menggunakan strategi ini adalah perusahaan besar yang memiliki dana besar untuk kegiatan Brand Recall, seperti COCA COLA. Coca Cola menggunakan strategi ini untuk menghadapi rival utamanya, Pepsi.



COCA COLA COMPANY dalam menghadapi pesaing selalu berusaha untuk menutup produk pesaingnya. Salah satunya melalui produk COCA COLA ZERO.

COCA COLA melucurkan produk COCA COLA ZERO dan mengkampanyekan melalu iklan TV maupun media massa.
Tujuannya adalah mengingatkan masyarakat bahwa COCA COLA sekarang tampil dalam produk cola yang non-sugar atau bisa dikatakan kadar gula rendah.





Pada bulan Agustus sampai Oktober 2008, iklan PARTAI GERINDRA yang di motori oleh Prabowo, hampir setiap hari memperlihatkan iklannya kepada target audiences (Para calon peserta PEMILU Indonesia 2009).
Setiap harinya, iklan tersebut diperlihatkan kepada target audiences hampir setiap waktu. Pada bulan november 2008, kompas memberitakan bahwa pengaruh iklan GERINDRA dimasyarakat cukup signifikan dilihat dari data statistic calon pemilih GERINDRA meningkat dari posisi dibawah lima besar, masuk kedalam dua besar dimana melewati PDI P dan GOLKAR.




Psycho Dynamic Theories

Sebuah teori yang percaya menggunakan teknik iklan terselubung (hidden messages) sebagai alat yang mampu untuk mempengaruhi konsumen. Strategi ini tidak memperkenalkan sebuah produk secara langsung di masyarakat tetapi produk tersebut diperkenalkan dan diperlihatkan pada suasana tertentu seperti film, video clip, film dokumenter.



Film layar lebar Hongkong-mandarin berjudul "Thunderbolt" yang dibintangi oleh Jackie Chan merupakan bentuk teknik iklan terselubung. Penggunaan mobil produksi Mitshubishi selalu ditampilkan sebagai simbol mobil balap yang tangguh dalam film tersebut.


Psycho Linguistics Theories

Sebuah teori yang menggunakan tulisan ( text) dan kata-kata (words) sebagai alat yang tepat dalam penyampaian informasi produk yang mampu memberikan dampak pada target audience. Kata-kata yang digunakan adalah kata yang mudah diingat oleh target audience.



Contoh “Mau?” Adalah tulisan satu kata yang memiliki arti yang bersifat mengundang target audiece untuk membeli produk selular 3.

Contoh lain, “Indomie seleraku” adalah contoh kata dan jingle yang di gunakan dalam iklan produk mie instan Indomie


Sector 2 Passive Social/Cultural Groups

Pada sector ini, ilmuwan dan professional banyak menjelaskan mengenai bagaimana cara mempengaruhi konsumen melalui iklan dan pengaruh negatif dari iklan. Asumsi yang digunakan dalam teori ini adalah budaya sebagai alat dari kegiatan komunikasi komersil.


Critical Theory

Pada dasarnya, konsumen akan berhenti untuk mengkonsumsi atau menggunakan sebuah produk dalam waktu tertentu, bila telah tercapainya kepuasan. Bagi para kapitalis, hal tersebut adalah kabar buruk karena di saat konsumen berhenti mengkonsumsi atau menggunakan produknya berarti pendapatan perusahaan berkurang. Maka dari itu, mereka menggunakan media iklan sebagai alat untuk membuat konsumen untuk tidak puas didalam menggunakan produk.



Produk kapitalis jasa telekomunikasi selular Telkomsel dan Excelcomindo selalu berusaha terus dengan memperdayakan konsumen agar tetap selalu setia dengan produk mereka dan pada akhirnya mereka  saling bersaing satu dengan lainnya bahkan terkadang saling menjatuhkan.


Structuralism

Seorang structuralism seperti Williamson percaya bahwa cara kerja iklan yang efektif haruslah terstruktur. Struktur yang tepat dalam iklan adalah mampu membuat bahasa iklan menjadi bagian dari masyarakat.



Contoh perusahaan jasa telekomunikasi Indosat - IM3 menggunakan strategi kata"CUMI-CUMA MINJEM..." dalam iklannya yang berdampak mempengaruhi target audiencenya. Kata-kata tersebut awalnya tidak komersil, tetapi ketika kata2 tersebut menjadi bagian dari masyarakat setelah beberapa oknum masyarakat mulai terpengaruh dengan kata-kata  tersebut



Postmodernism

Ilmuwan dari aliran postmodernism, banyak memberikan kritik dalam dunia periklanan. pada dasarnya iklan tidak hanya berhasil mempengaruhi konsumen untuk membeli produk barang atau jasa, tetapi mempengaruhi pola pengambilan keputusan dalam membeli produk. Konsumen tidak lagi membeli produk barang berdasarkan fungsi dari produk, tetapi melihat image dari produk tersebut, Sehingga terciptalah “consumer of illusion”. Peningkatan penyampaian informasi produk berdasarkan “image” dan bentuk lain dari “popular culture” di media massa, terjadilah peningkatan jumlah konsumen yang membeli produk berdasarkan style dan image





Contoh produk pakaian golf NIKE dengan menggunakan Tiger Wood sebagai modelnya. Pada dasarnya NIKE ingin memperlihatkan pada target audience (golfers) bahwa produk mereka digunakan oleh Tiger Wood. Jadi jika ingin seperti Tiger Wood belilah produk NIKE.



Anthropology

Ilmuwan antropolog berpendapat bahwa advertising yang memberikan efek pada target audience adalah advertising yang dekat dengan budaya dan sensitifitas masyarakat local.


contoh KFC GOCENG. KFC adalah perusahaan multinational yang berasal dari USA. Dalam penyampaian informasi produknya, menggunakan bahasa dan kata yang biasa digunakan oleh masyarakat Jakarta agar dapat mudah diingat dan produk bisa diterima olah masyarakat Jakarta dan sekitarnya.



Sector 3 Active Individuals

Pada sector ini, konsumen memiliki power didalam menentukan pilihannya untuk membeli barang dan jasa tanpa harus dipengaruhi oleh advertisements.

Information Econonomics

Pada kategori ini, konsumen lebih rasional dalam menentukan barang yang akan dib eli, sedangkan peran iklan adalah sebagai informasi yang menunjukkan pada konsumen produk yang tersedia.



Iklan koran supermarket Hero merupakan bentuk dari Informational Economics, dimana setiap produk tidak mempunyai kekuatan besar mempengaruhi pada medianyatidak seperti pada iklan-klan yang menggunakan media mandiri.

 

Sektor 4: ActiveSocial/CulturalGroup

Advertising dalam sector ini mengikuti perkembangan social budaya masyarakatnya, serta ikut menginformasikan budaya tersebut ke masyarakat sehingga terus berkembang.

Feminism

Dulu wanita selalu dijadikan orang nomer dua dan pria selalu yang utama. Ikon tersebut membuat wanita sulit untuk mendapatkan akses diberbagai bidang. Dengan berkembangnya informasi dan perkembangan budaya, wanitapun mulai menampakkan ke berhasilannya di berbagai bidang dimana dominasi pria semakin berkurang.




Produk motor Honda Vario di Indonesia merupakan contoh produk yang berpihak kepada wanita dalam kemajuan teknologi kendaraan bermotor.



Foto/gambar pada naskah ini hanya digunakan sebagai media pembelajaran bukan untuk komersial.

Rabu, November 12, 2008

SEGALANYA MENGENAI POSITIONING

Write By Edy Chandra S.Sn

Jika kita tinjau dari latar belakang, ternyata masa kehidupan periklanan memiliki saat-saat terpenting yang menjadi titik tolak bangkitnya sebuah dunia periklanan hingga saat ini.

Menurut dua orang ahli periklanan yaitu Al Ries & Jack Trout, masa-masa penting tersebut terbagi menjadi 3 tahap yaitu:

  • Masa Product Oriented: pada masa ini ide kreatif dalam periklanan adalah tertuju pada bagaimana menunjukan karakteristik, fitur dan kelebihan sebuah produk daripada produk pesaingnya.Teori kreatif pada masa ini di kemukakan oleh Rosser Reeves dari biro iklan Ted Bates.Teorinya kemudian berkembang menjadi sebuah istilah yang kita kenal sebagai USP(unique selling preposition) yaitu menjual kelebihan suatu produk dengan cara yang berbeda. Pada era ini bisa disebut sebagai Brand Positioning atau Product Positioning.


  • Masa Image Oriented: setelah USP sudah tidak ampuh lagi sebagai senjata andalan dalam periklanan maka timbul Sebuah cara baru dalam periklanan. Menggunakan citra pandangan masyarakat atau disingkat dengan image, digunakan dalam membedakan sebuah produk dengan pesaingnya. Teori ini dikemukakan oleh David Ogilvy. Pada masa ini bisa disebut sebagai Brand Image.


  • Masa Positioning Oriented: pada masa ini produk tidak lagi memakai citranya dalam periklanan, tetapi bagaimana cara kita sebagai seorang kreatif periklanan menempatkan sebuah citra produk dalam pikiran masayarakat. Teori ini dikembangkan oleh Al Ries & Jack Trout yang kemudian berkembang dengan istilah Positionig Product.



Apa dan Bagaimana Positioning.

Positioning merupakan penempatan sebuah nama/merek dalam benak konsumen, sehingga nama/merek tersebut menjadi sebuah citra tersendiri dalam benak konsumen.

Sebuah pesan iklan akan sangat cepat sekali hilang dalam benak konsumen, dikarenakan banyaknya iklan dari sebuah merek baru yang masuk ke dalam pikiran konsumen. Semuanya memperebutkan diri untuk masuk dan bisa tinggal dalam pikiran konsumen.

Menurut survey para ahli dalam setahun manusia secara normal menerima 40.000 nama merek produk dan 8.000 kata yang menyerang pikiran konsumen.

Dr. George A Miller. seorang ahli psikologi dari Harvard menyatakan bahwa manusia normal hanya dapat menyimpan maksimal 7(tujuh)nama/merek dalam satu kategori di dalam pikirannya.

Jadi, bagaimana caranya agar positioning menjadi senjata ampuh dalam periklanan?

Cara yang mudah adalah menjadi yang pertama dalam sebuah kategori, jika sulit maka bisa pula menjadi yang kedua. Kalau kita gabungkan dengan teori Dr. George A Miller , jika dalam pikiran seseorang sudah penuh dengan nama/merek dalam kategori tertentu maka kita perlu membuat kategori baru dalam kelasnya sehingga bisa dengan mudah menjadi nomor satu.
Tentunya akan sulit bagi kita jika kita tidak membuat kategori baru dalam kelasnya. Anda sudah pasti tahu sangat sulit untuk bisa menerobos dan menyingkirkan salah satu dari 7(tujuh)nama dalam benak konsumen yang sudah tertanam dalam pikiran mereka.


Betapa Kuatnya SebuahCitra "Menjadi Yang Pertama".

Saya akan bertanya kepada anda siapakah yang meneukan benua Amerika pertama kali? banyak orang pasti mengatakan Christopher Colombus, akan tetapi kalau kita lihat lebih jeli pada sejarah maka yang sebenarnya adalah Amerigo Vespucci. Kemudian kalau saya tanyakan kepada anda sipakah orang yang paling berkesan dalam kehidupan asmara anda? tentunya sudah pasti nama pacar pertama anda yang akan selalu teringat dalam benak anda.
Segala sesuatu yg menjadi pertama akan sangat penting dibandingkan yang kedua, ketiga dan seterusnyabelum tentu orang dapat mengingatnya.

Coba kita lihat ilustrasi sejarah yang satu ini dari negara Amerika,
Siapakah penerbang single pertama yang berhasil mengarungi laut Atlantik Utara? dia adalah seorang pria bernama Charles Linbergh, Kemudian penerbang kedua yang ikut serta dan
berhasil pula adalah



Bert Hinkler
. Kemudian ada orang ketiga yang berhasil pula mengarungi lautan Atlantik Utara, yaitu seorang wanita bernama Amelia Earhart. Kalau kita simak urutannya sudah tentu Charles Linbergh akan menjadi pertama yang akan diingat dalam sejarah penerbang single. Tetapi Amelia Earhart bisa pula menjadi yang pertama yaitu dengan cara membuat kategori baru yaitu penerbang single wanita pertama.
Kesimpulannya Jika Anda tidak dapat menjadi yang pertama dalam kategori tertentu, tentukanlah kategori baru yang membuat Anda menjadi yang Pertama.


Menjadi Yang Pertama Tidak Selalu Menjadi Pertama.

Ada sebuah ungkapan filsafat yang mengatakan bahwa " Ketika pedang seorang jawara berada pada orang lain, maka pedang tersebut tidak akan se-dashyat pemiliknya".

Ketika merek produk pemimpin pasar bukan menjadi yang pertama dalam suatu kategori baru.
maka produk baru tersebut biasanya akan menjadi produk pendamping

Di Amerika terdapat sebuah merk minuman rasa saparila "DR PEPPER" dimana minuman ini cukup mendapatkan tempat di hati konsumen, ketika DR PEPPER berkembang ternyata ada perusahaan merek terkemuka mengincar untuk jadi pesaingnya. Dia adalah COCA COLA COMPANY yang ikut serta menerbitkan produk sejenis dengan merek PIBB XTRA.

Sayangnya kehandalan COCA COLA COMPANY tidak sehebat produk sebelumnya PIBB XTRA mencoba menjadi nomor satu akan tetapi gagal, sehingga ia menempati tempat nomor dua di kategori minuman saparila.


Positioning Pemimpin

Apakah yang membuat seorang pemimpin ada? sudah tentu karena ada pengikutnya. Artinya sebuah produk nomor satu tidak seharusnya mengusir para pesaingnya dari pasaran.

Produk nomor satu membutuhkan pesaingnya untuk membuat sebuah kategori dan pembedaan antara dia dan pesaingnya.

Dalam ketidakstabilan pasar ada beberapa kategori dua buah merek yang saling susul menyusul. Cepat atau lambat anda akan dapat mengharapkan satu merek berada di depan dan mulai memimpin dan akhirnya akan mencapai rasio yang stabil



Produsen makanan cepat saji MC Donal dan Burger King merupakan dua merek yang saling bersaing untuk menjadi nomor satu di hati para konsumennya. Persaingan mereka ber-dua merupakan persaingan untuk saling menjatuhkan dan keduannya mencapai target yang stabil pada akhirnya dikarenakan keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kekuatan sebuah merek produk bukanlah datang dari organisasinya, akan tetapi kekuatan organisasi datang dari merek sebuah produk. Sebuah merek produk bisa menjadi kuat dan dikenal dalam masyarakat dikarenakan produk tersebut bisa menampilkan secara pribadi sosok produk yang cocok dengan konsumen sehingga nama dari sebuah organisasi produsen merek produk tersebut tidak mempunyai pengaruh apapun.

Ketika sebuah merek produk menjadi kuat dan dikenal dalam masyarakat maka organisasi perusahaan produsen produk tersebut yang akan semakin terkenal dan dikenal karena merek produk mereka.

Pemimpin sebuah pasar tidak akan membiarkan pesaingnya bertindak radikal untuk menjadi nomor satu.
Pemimpin pasar yang cermat akan segera menutup lahan pemasaran dengan produknya. Bahkan menutup dengan berbagai macam merek baru, untuk menghadapi pesaingnya.
Dengan teknik ini maka para konsumen akan menjadi binggung dikarenakan banyaknya merek-merek pilihan dalam satu kategori yang harus dipilihnya.

Produsen mobil Toyota dalam keanekaragaman produk yang dihasilkannya dan selalu menggunakan nama depan Toyota, kemudian untuk mencari celah dalam keanekaragaman produknya maka diluncurkanlah produk baru dengan nama LEXUS dan tidak lagi menggunakan nama Toyota. Tujuannya tidak lain adalah berusaha untuk menutup pasar mobil bertipe jeep.


Positioning Pengikut

Kebanyakan produk pendamping gagal mencapai sasaran penjualan karena berfokus pada”LEBIH BAIK” daripada ”KECEPATAN”. Para produsen nomor dua selalu tidak terfokus pada bagaimana mereka berusaha untuk dengan cepat merebut pasar dibandingkan memikirkan produk mereka agar tampil lebih baik dari pesaingnya. Padahal tampil lebih cepat tanpa harus tampil lebih baik akan dapat  menempati tempat terdepan bagi produk mereka.

Positioning pengikut timbul karena pola pikir kita yang sudah terpola sebelumnya oleh cara-cara yang sudah biasa. Kita selalu dibiasakan untuk mengikuti contoh yang sudah ada atau sebelumnya
Norman Vincent Pale, berkonsep bahwa kita sulit berpikir tentang positioning karena tidak pernah berpikir dengan arah yang berlawanan dalam mengambil keputusan.

Dengan berpikir berlawanan arah dengan arah yang umum, maka kita akan menemukan sebuah “CELAH” dalam pikiran konsumen. Ketika semua berjalan ke kiri maka kita bisa berjalan ke kanan yang akan menciptakan sebuah cara pola baru dalam membuat sebuah positioning. Cara pola baru tersebut membentuk sebuah"CELAH" yang dapat kita masuki.

Salah satunya ketika kita dikepung oleh pesaing yang berusaha mencapai pelanggannya dengan "HARGA MURAH" maka kita dapat berpikir “Celah- HARGA MAHAL” dengan mempertimbangkan mutu, dan cocok untuk produk yang telah lama beredar dimasyarakat.

Tujuan Positioning dengan harga mahal adalah:
  1. Akan menjadi yang pertama bagi konsumen
  2. Untuk menampilkan posisi harga yang tinggi
  3. Bercerita tentang produk yang kuat
Harga yang tinggi sebenarnya lebih cocok ditempatkan dalam iklan saja bukan pada kenyataan produknya yang terdapat sebuah toko (harga tinggi/rendah lebih mengambarkan produk daripada apapun juga). Dengan kata lain bahwa harga tinggi hanyalah bentuk sebuah image saja dan tidak selalu diterapkan dalam kenyataan dalam penjualan produknya.


Produk oli MOBIL-1 dari PT EXXON memposisikan diri sebagai produk oli yang mahal dan berkualitas dalam beriklan, tetapi dalam kenyataan pemasaran produknya harga yang dijual pada konsumen tidak semahal yang di bayangkan dalam iklannya.

Berpikir berlawanan arah dengan arah yang umum, maka kita akan menemukan sebuah “CELAH” dalam pikiran konsumen.

Bisa juga dengan “CELAH-HARGA RENDAH” merupakan pilihan terbaik bagi promosi produk yang baru lahir kedalam pasar (jika barang rusak, tidaklah masalah karena saya tidak keluar banyak uang) begitulah apa yang ada dalam benak konsumen jika pertimbangannya membeli barang dengan harga murah.
Dengan tingkat resiko yang rendah karena harga murah maka akan membuka sebuah "CELAH" bagi produk baru untuk dicoba dan diperkenalkan kepada konsumen. Jika produk baru tersebut memiliki kualitas  yang baik, maka secara perlahan prodk tersebut akan berpindah tempat menjadi produk harga mahal.


(foto dalam teks ini hanya digunakan sebagai bahan pembelajaran, bukan untuk kebutuhan komersil)

Selasa, September 23, 2008

HUBUNGAN ANTARA PEMASARAN DENGAN PERIKLANAN

Write by Edy Chandra S.Sn

Pemasaran bukan hanya penjualan produk tetapi membujuk konsumen untuk memilih satu produk ketimbang produk lainnya. Dalam hal ini tidak terlepas dari unsur promosi yang bisa dikatakan sebagai periklanan.

Oleh sebab itu perlu sedikit kita pelajari mengenai seberapa jauh ilmu pemasaran berhubungan erat dengan periklanan. Mari kita telusuri terdapat:

3 Unsur Pendukung Konsep Pemasaran
  1. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen ( contoh: fasilitas mobile banking M-BCA di setiap hampir kartu GSM ponsel).
  2. Mengupayakan koordinasi pemasaran di seluruh organisasi (unsur penelitian dan pengembangan, keuangan, manufaktur dan lain-lainnya turut mendukung pemasaran).
  3. Pencapaian tujuan jangka panjang mempertahankan unsur produk ( contoh: Produk minuman Coca Cola selalu mempertahankan image di benak konsumen sebagai produk
    minuman cola nomor satu di dunia).

Perlu kita pelajari juga sebuah teori klasik mengenai pemasaran yaitu "Marketing Mix".
Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.

Definisi "Marketing Mix" menurut:

William.J. Stanton, Istilah yang digunakan untuk menjelaskan empat kombinasi besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi.

Philip Kothler, Kombinasi dari empat variable / kegiatan yang mempunyai inti dari sistem pemasaran yaitu produk, struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan promosi.
Kempat unsur yang terdapat dalam kombinasi tersebut paling berhubungan dan saling mempengaruhi.

Marketing Mix sendiri lebih dikenal dengan istilah 4P yang berkaitan dengan periklanan sebagai salah satu komponen pemasaran yaitu:

A. Product (barang / jasa)
Barang atau jasa yang ditawarkan pada pasar untuk dikonsumsi oleh konsumen.
Perencanaan, pengembangan, pengolahan produk termasuk didalamnya untuk mengembangkan pemasaran hidup produk tersebut.

Perencanaan suatu produk harus di lakukan, diantaranya bagaimana dan seperti apa produk yang akan di tampilkan? Bagaimana ukuran dan warnanya? Bagaimana bentuk pembungkusnya (packaging).

Pengembangan suatu produk berupa desain packaging serta menentukan merek (brand) yang sesuai dengan citra produk tersebut.

Pengolahan suatu produk berupa penggunaan dan pengerjaan barang yang menggunakan kualitas tertentu sesuai dengan permintaan pasar.

Bentuk dan fungsi suatu produk mempengaruhi nilai beli sebuah produk. Produk adalah tujuan dari Produk dan alasan bagi marketing.


B. Price ( harga )
Harga menduduki tempat yang penting karena akan menentukan penerimaan perusahaan.
Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang paling tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan paling baik, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

Harga produk sudah harus sudah harus mencakup biaya produksi, distribusi, promosi dan laba perusahaan. Harga dapat mendukung citra sebuah produk untuk merebut hati para konsumennya.

Penentuan harga murah, secara psikologis menentukan bahwa produk tersebut mudah untuk di dapatkan dimana saja dalam jumlah yang cukup besar

Contoh kasus: Perang tarif antar operator sellular GSM telah mengambarkan bahwa antar operator selular berusaha merebut posisi di hati para konsumennya, dengan menjanjikan tarif telepon yang murah dan mudah mendapatkan produknya dimana saja.

Penentuan harga mahal, secara psikologis mengesankan produk tersebut tidak mudah di cari, terbatas serta melahirkan citra eksklusif pada sebuah produk

Contoh kasus: Produk handphone NOKIA tipe 8880 Titanium memasang harga jual yang cukup tinggi dalam tiap unit barunya di bandingkan dengan tipe sejenisnya. Kesan mahal dan berkelas di berikan oleh NOKIA kepada konsumennya.


C. Place ( tempat / distribusi )

Merupakan upaya agar produk yang ditawarkan berada pada tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan biaya wajar.
Beberapa unsur yang perlu diperhatikan adalah:

1.Saluran distribusi;
2.Jangkauan distribusi;
3.Penyediaan barang;
4. Lokasi dan transportasi;

Sebagian besar produsen tidak langsung menjual produknya ke konsumen. Mereka menggunakan perantara. Alasan yang melatar belakangi digunakannya perantara yaitu:

- Banyak produsen kekurangan sumber daya finansial untuk menjalankan
pemasaran langsung .
- Dalam beberapa kasus pemasaran langsung memang tidak layak.
- Produsen adakalanya sering mendapat pengembalian yang lebih besar atas
produk yang dijual sendiri.


D. Promotion (promosi, komunikasi dan penawaran)

Promosi merupakan salah satu variabel yang penting dalam pemasaran, yang merupakan suatu proses yang berlanjut. Promosi membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan antara pemasar dan konsumen.


Selain teori "Marketing Mix" dikenal pula teori "Promotion Mix" yang di definisikan oleh Phillip Kothler yaitu, "Promosi merupakan informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran".

Promotion Mix itu sendiri terbagi menjadi 4(empat) kegiatan komponen yaitu:
  1. Advertising (periklanan): Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang maupun jasa yang dibayar oleh sponsor untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
  2. Personal Selling(penjualan pribadi): bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli, untuk mempengaruhi sikap konsumen agar terjadi kegiatan penjualan.
  3. Publicity (publikasi): Bentuk pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa maupun ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa. Publikasi ini biasanya sponsor tidak dibebani sejumlah biaya tertentu secara langsung
  4. Sales Promotion(promosi penjualan): kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publikasi yang digunakan untuk mendorong pembelian oleh konsumen maupun untuk meng-efektifkan kegiatan para pengecer. Kegiatan-kegiatan ini dapat berupa peragaan, demonstrasi, pertunjukan dan lain sebagainya.
Besarnya dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi Promotion Mix. Perusahaan yang mempunyai dana besar jauh lebih leluasa berpromosi dibandingkan untuk perusahaan yang mempunyai dana sedikit untuk itu lebih cocok menggunakan personal selling bagi perusahaan yang minim dananya.

Semoga Bermanfaat.

TARGET MARKETING

Write by Edy Chandra S.Sn

Setelah melalui proses tahapan segmentasi pasar maka maka akan menghasilkan "Target Market" atau sasaran terhadap pasar tertentu.

Target market pada dasarnya merupakan konsentrasi pemasaran pada satu/beberapa kelompok (segmen) tertentu. Target market memudahkan penyampaian pesan secara lebih tepat dan menghindari pesan itu jatuh pada kelompok diluar target market yang dituju yang mengakibatkan tidak efisennya pengeluaran biaya-biaya produksi.

Oleh karena itu perlu kiat untuk mencapai target marketing yang ideal yaitu meliputi:
  • Responsif
    Pasar yang dituju harus responsive terhadap produk yang akan diluncurkan. Untuk mendapatkan respon yang positif maka perlu diketahui target market yang tepat sebelumnya. Responsif sendiri bersifat saling mengisi dimana konsumen secara kebetulan membutuhkan produk yang ditawarkan atau konsumen ternyata menyukai produk tersebut ketika diadakan penawaran produk. Responsive pasar diketahui bisa dengan bantuan riset pasar atau melakukan jajak pendapat dengan mengacu pada segmentasi pasar konsumen.

Contoh: Produk Roti cepat saji "Bread Talk" mendapatkan tanggapan yang baik di masyarakat Indonesia karena produknya sesuai dengan selera target market sehingga menghasilkan unsur responsif.
  • Potensi Penjualan
    Potensi ini tidak hanya dihitung dari jumlah populasi, tetapi juga ditentukan oleh daya beli dan keinginan pasar untuk memilikinya.
    Keinginan ini harus diciptakan dengan mempertimbangkan kesiapan pasar menerima produk tersebut, kelayakan produk dan kemampuannya meningkatkan kepuasan konsumen. Persiapan analisa awal serta pertimbangan yang matang akan mendapatkan target potensi penjualan yang baik.
Contoh:Shell sangat antusias telah diberikan kesempatan untuk menawarkan BBM berkualitas kepada pengendara di Indonesia dan dapat memberikan kontribusi kepada konservasi lingkungan melalui peningkatan kualitas BBM, serta standar operasional dan rekayasa.
  • Jangkauan Media
    Media untuk promosi memiliki pengaruh besar terhadap tercapainya hasil optimal dari pemasaran suatu produk. Target market harus dapat dicapai dengan optimal, sehingga perlu perencanaan media iklan yang tepat serta memahami karakter media tersebut.
  • Sensitifitas Terhadap Pasar
    Untuk mempertahankan sebuah target market maka perlu selalu memantau keadaan dinamika pasar secara konsisten
Contoh: Iklan TVC Sabun Cuci Piring Sunlight dengan bintang iklan presenter Krisna Mukti mengambarkan sebuah bentuk iklan dengan cara mengadakan live show survey pasar terhadap konsumen maupun penjual yang menggunakan produk SabunSunlight. Contoh iklan tersebut bisa mengambarkan sebagai tindakan target market terhadap sensifitas terhadap pasar.

Demikian 4(empat) bagian penting yang perlu diperhatikan dalam target marketing. Semoga Bermanfaat.

(gambar dan foto digunakan hanya sebagai media belajar bukan untuk komersil)

Minggu, September 21, 2008

DAMPAK KOMUNIKASI SEBUAH BRAND ALA LARRY PERCY

Write By Edy Chandra S.Sn

Banyak tokoh-tokoh ahli dalam bidang periklanan yang menggunkap seputar merek (Brand). Salah satunya bisa kita lihat melalui pendekatan seorang ahli periklanan yaitu, Dr Larry Percy dalam teorinya mengenai "Communication Effect" atau "Dampak Sebuah Komunikasi" sebuah brand.

Mari kita tinjau menurut beliau mengenai periklanan yaitu, "Advertising is meant to turn us toward a product or service of a brand by providing information or creating positive feeling ". kalau kita lihat dalam tatanan bahasa Indonesia adalah, Periklanan berarti menuntun kita kepada sebuah informasi atau menjadikan sebuah pandangan yang lebih baik pada produk atau jasa dari sebuah merek.
Periklanan sendiri tidak terlepas dari unsur merek/Brand yang mempunyai peran penting dalam identitas sebuah produk dan juga mengkomunikasikan pula identitas produk itu sendiri.

Adapun Larry Percy dalam teorinya "Communication Effect" yang terdiri dari:

  • Category Need, merupakan sebuah alasan konsumen dalam membeli kebutuhannya berdasarkan kebutuhan mendasar mereka yang di rasakan perlu dan terkadang bisa juga mendesak dan tidak bisa di abaikan kebutuhannya.
Contoh: Membeli gula, kopi atau air mineral dan sebagainya.

  • Brand Awareness, merupakan alasan konsumen memutuskan membeli sebuah produk atau jasa yang didasarkan pada hasil identifikasi/penyelidikan atas suatu merek produk. Brand Awarenes itu sendiri terbagi lagi menjadi 2(dua) bagian yaitu:
1. Brand Recognition, merupakan sebuah strategi pengenalan sebuah merek produk yang ditujukan / ditekankan pada pengenalan produk baru atau merek baru dalam pasar.
Contoh:Brand Recognition pada pengenalan produk baru yang merupakan produk alternatif dari produk sejenis sebelumnya yang sudah sangat dikenal di benak pikiran masyarakat. ( Produk Coca- Cola ZERO).

Sedangkan contoh Brand Recognition pada pengenalan merek baru yang merupakan merek dari sebuah produk yang baru lahir di dalam persaingan kategori produk tersebut(contoh produk jasa operator telepon gsm AXIS yang lahir ditengah perang operator gsm).

2. Brand Recall, merupakan sebuah strategi perusahaan sebuah produk yang berusaha mengingatkan dalam benak pikiran masyarakat bahwa merek produk mereka masih beredar di masyarakat
Contoh: Brand Recall yang selalu mengingatkan produknya dengan menyajikan berbagai altenatif iklan televisinya ( Produk Rokok A-MILD)
  • Brand Purchase, merupakan kategori konsumen yang memutuskan untuk membeli dan mempunyai keinginan untuk mencoba berbagi type produk dan jenis sebuah merek produk.
Contoh: Membeli dan mencoba berbagai rasa permen dari berbagai merek, misalnya mencoba permen Sugus dan Mentos.
  • Brand Attitude, merupakan kategori konsumen yang memutuskan untuk membeli sebuah produk atau jasa dari merek tertentu didasarkan oleh pencarian informasi dan mengutamakan perasaan (feeling) dalam dirinya , jika akan menggunakan produk tersebut
Contoh: Membeli Toyota Alphard dimata seorang direksi sangat penting dalam pertimbangan unsur ekslusif dan rasa nyaman dalam aktivitas perjalanan berkendara.

Brand Attitude sendiri menurut Percy terbagi lagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
  • Type of Purchase Decision. Konsumen membeli produk suatu merek didasarkan pada tingkat resiko kepuasan. Tipe ini dibagi lagi menjadi dua yaitu: Low Involvement (dalam mengambil sebuah keputusan tidak mempertimbangkan secara mendalam untuk melakukan tindakan selanjutnya atau bisa dikatakan tidak secara serius untuk mengambil keputusan) dan High Involvement ( dalam mengambil sebuah keputusan diperlukan pertimbangan yang cukup mendalam agar hasil yang dicapai tidak disesalkan kemudian hari atau bisa dikatakan secara serius dalam mengambil keputusan).
  • Type of Motivation. Konsumen membeli produk suatu merek didasarkan pada tingkat fungsinya. Tipe ini dibagi lagi menjadi dua yaitu: Negative Motivation dan Positif Motivation
Negative Motivation. Konsumen membeli suatu merek produk karena ingin mengatasi masalah yang dihadapinya(masalah yang sangat penting dan tidak dapat ditunda kebutuhannya).

Contoh: Seorang yang sakit kepala akan segera membeli obat pereda sakit kepala, salah satunya dengan membeli merek produk PANADOL yg identik dengan obat sakit kepala.

Positive Motivation. Konsumen membeli suatu merek produk karena membuat mereka merasa akan lebih baik dengan memakai produk tsb.

Contoh: Seorang yang haus dahaga di tegah hari panas pasti akan segera membeli minuman pelepas dahaga, bisa salah satunya adalah TEH BOTOL.

Brand attitude strategy dalam periklanan di bentuk melalui kombinasi antar decision type dan motivation yaitu:
  • Low Involvement Decision driven by Negative Motivations.
    Seorang akan segera mengambil keputusan bagi masalahnya dengan membeli produk merek tertentu tanpa pertimbangan yang mendalam dikarenakan masalahnya sangat penting untuk diselesaikan.
Contoh:Seseorang akan segera membeli obat nyamuk(BAYGON), karena dia merasa tidak nyaman dengan keadaan ruang yang penuh dengan nyamuk. Baygon indetik dengan produk obat nyamuk yang terjangkau harganya dan mudah didapat produknya dimana saja.
  • Low Involvement Decision Driven by Positif Motivations.
    Seorang akan segera mengambil keputusan bagi dirinya agar merasa lebih baik tanpa pertimbangan yang mendalam dalam mebeli produk tersebut.
Contoh:Seseorang yang dahaga dan ingin kembali merasa segar, dengan segera akan membeli minuman softdrink(Coca Cola / Sprite) soda untuk menyegarkan tubuhnya.
  • High Involvement Decision driven by Negatif Motivations.
    Seorang akan mempertimbangkan dengan cermat dalam mengambil keputusan membeli sebuah produk bagi kepentingan dirinya serta hasil pertimbanagnnya tsb harus bisa memecahkan masalahnya.
Contoh:Seseorang pengusaha pemula yang membutuhkan kendaraan yang ekonomis untuk kebutuhan transportasi usahanya, misalnya di membeli mobil IZUSU PANTHER yang dikenal paling irit penggunaan bahan bakarnya dan tidak perlu banyak mengeluarkan biaya BBM. Kendaraan tersebut diharapkan bisa segera dipakainya.
  • High Involvement Decision driven by Positif Motivations.
    Seorang akan mempertimbangkan dengan cermat dalam mengambil keputusan bagi dirinya dan hasil keputusannya harus membuatnya merasa lebih baik
Contoh:Seseorang top eksekutif yang memutuskan membeli mobil bermerek BMW tipe M6 yang dikarenakan adanya kepentingan dalam status sosial komunitasnya di masyarakat dan dia merasa menjadi lebih percaya diri karena memiliki kendaraan tersebut.

Demikian gambaran sederhana yang sangat mendasar dari teori Dr. Larry Percy mengenai pengaruh merek terhadap komunikasi. Semoga Bermanfaat

(gambar dan foto dipakai hanya sebagaimedia belajar dan bukan untuk komersial)